28 September 2016

Agen Property

Tags


Ditengah riuh rendahnya pilgub DKI yang semakin memanas, perseteruan Mario Teguh dengan Kiswinar yang semakin lucu. Juga belum usainya episode sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin atas terdakwa Jessica Kumala Wongso (kalimat terakhir mungkin sampeyan sudah hafal di luar kepala).

Saya akan menulis tentang dunia yang saya geluti. Selain sebagai penjuwal sarung bantal serta jilbab syar'i model kekinian, juga sebagai teknisi perangkat keras serta piranti lunak di sebuah perusahaan multimedia di Yogya.

Saya juga merangkap sebagai teknisi pocokan di sebuah perusahaan Property Consultant asal Australia yang membuka lini perusahaannya di Indonesia, tak terkecuali di Yogya.

Awalnya. Saya belajar tentang seluk beluk komputer dari seseorang yang saat ini tinggal dan menetap di Timika, Jayapura. Juga dari seorang sarjana komputer ahli berdagang, yang kini menetap di Solo. Dari beliau-beliaulah saya berguru dan meramu sejak sembilan tahun silam.Saya dirawat dan dibesarkan seperti anak sendiri. Macam Malika, kedelai hitam.

Ini menambah daftar panjang pengalaman saya sebagai seorang teknisi, terlebih untuk agen property berjaringan global ini.

Tapi, jangan senewen dulu. Saya tidak akan berkutat dengan semrawutnya kabel jaringan internet di ruang server, atau ribetnya sistem operasi bermaskot penguin. Ini tentang hal sepele.

Dari sekian pekerja yang ada di kantor itu. Sudah terbiasa bagi mereka tentang alotnya izin mendirikan bangunan, atau gontok-gontokan dengan notaris, bahkan senggol bacok dengan para makelar, broker, bahkan perantara pun sudah menjadi hal biasa dan sepele.

Mereka sudah terbiasa menghadapi itu semua. Tapi tidak untuk urusan mouse yang kadang mati, printer yang macet, atau internet yang byar pet. Mereka akan panik setengah modar jika hal itu terjadi. Disaat itulah saya datang menyelamatkan kepanikan mereka. Ini kan hal yang sepele dan gampang, tentunya bagi saya.

Tapi, ada hal yang sebenarnya gampang dan sederhana tapi dibuat pusing sama pembeli-pembeli rumah itu.

Banyak orang yang lebih suka memperumit hidup mereka, padahal tersedia jalan yang mudah dan sederhana. Misalnya saja, soal bagaimana membeli rumah, yang harganya kian melangit. Kan, mereka tinggal melihat rumah yang mau dibeli, jika cocok, datangi pihak penjual, lalu bayar. Segampang klik kanan, refresh. Beres urusan.

Jadi, sampeyan-sampeyan ingin cari tanah atau rumah di Yogya? Mungkin saya bisa membantu. Tapi, perlu diingat, hari senin harga naik. Bukankah begitu, kak Feni Rose?