26 June 2010

Kenang Michael Jackson Lewat Konser


CALIFORNIA – Hari ini (25/6) tepat setahun King of Pop Michael Jackson tutup usia. Untuk memperingati itu, sebuah konser akbar bertajuk Forever Michael yang diorganisasi VoicePlate Productions akan dihelat di Beverly Hilton Hotel, Beverly Hills, California, besok (26/6).
Katherine Jackson, ibunda sang legenda, mengatakan bahwa konser tersebut merupakan sesuatu yang sangat mengharukan. ’’Saya yakin, Michael pasti akan tersanjung dan lega di alam sana, melihat para fansnya berkumpul untuk memperingatinya,’’ ucap Katherine dalam sebuah video yang diunggah melalui YouTube.

Secara khusus, Katherine menyampaikan terima kasih kepada Joseph Fahmy, bos VoicePlate Production. Hal itu melegakan Fahmy. Sebelumnya, banyak suara minor yang dialamatkan kepada Katherine menyebutkan bahwa dia pandai memanfaatkan momen. ’’Sokongan keluarga Michael sangat penting untuk menepis rumor yang ada. Ibunda Jacko kepada saya mengatakan, ’Anda telah melakukan hal yang luar biasa’, dan beliau adalah salah seorang perempuan paling menyenangkan yang kukenal,’’ tandasnya.


Konser yang diperkirakan menelan biaya USD 250 ribu (sekitar Rp 2,25 miliar) tersebut menampilkan sejumlah artis, termasuk aksi khusus Chi-Lites dan Genevieve Jackson, keponakan Jackson yang juga merupakan anak Randy Jackson.
Tiketnya dijual USD 150 (Rp 1,3 juta) hingga USD 500 (Rp 4,5 juta). Sebagian hasil konser tersebut bakal diberikan kepada Jackson Family Foundation dan badan amal yang menjadi langganan Jacko.

Pelantun Black or White itu ditemukan tewas pada 25 Juni tahun lalu setelah mengonsumsi obat yang diberikan dr Murray, dokter pribadinya. Cerita mengharukan terlontar dari Kai Chase, juru masak keluarga, tentang Prince Michael, 13; Paris, 12; dan Princce Michael II, 8; pada hari kematian ayahnya itu.
’’Ketiganya berlari dan berteriak, ’Mengapa Dad? Ada apa Dad’?’’ cerita Kai kepada The Sun mengingat momen setahun lalu.

Kai kemudian mengevakuasi ketiga anak Jackson itu dari ruang tempat sang bintang sedang mendapatkan pernapasan buatan. Saat itu tiga anak tersebut duduk melingkar dan berdoa. ’’Mendengar doa lirih ketiga anak tersebut, rasanya seolah-olah matahari mendadak hilang dan segala sesuatunya menjadi gelap,’’ imbuhnya. (c4/jpnn)