05 August 2010

Pengamen Malioboro Diberi Pendampingan

Untuk meningkatkan kemampuan pengamen di kawasan wisata Malioboro, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Yogyakarta menggelar pembekalan dan pendampingan teknis bagi pengamen yang beroperasi di Malioboro.

Pelaksanaannya diselenggarakan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, di Kompleks Kantor Dinas Pariwisata (Dispar) Propinsi DIY, Jl Malioboro Yogyakarta, Rabu (4/8).

Koordinator kegiatan, Tri Mulatsih menyatakan, kegiatan tersebut sebagai upaya Pemkot agar kemampuan pengamen Malioboro meningkat dalam melakukan pekerjaannya di kawasan Malioboro.


"Pendampingan ini agar pengamen di Malioboro bisa tampil lebih di depan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara yang berkunjung di Malioboro," katanya di sela pendampingan teknis.

Pada kesempatan tersebut, pengamen yang hadir diberikan kesempatan untuk tampil menyanyikan sebuah lagu yang telah dipilih dalam waktu sekitar 5 menit. Kemudian juri yang tunjuk pemkot yakni Anang Batas akan memberikan masukan yang dirasa perlu terkait penampilan mereka.

Lebih lanjut Tri megatakan, kegiatan yang baru pertama kali digelar tersebut juga sebagai respon atas sejumlah keluhan wisatawan mengenai keberadaan, perilaku, dan pembawaan pengamen Malioboro yang dirasa kurang justru mendukung program pariwisata Jogja.

"Memang sebelumnya ada keluhan dari sejumlah wisatawan terkait pengamen di malioboro yang dinilai bersikap kurang baik dan berpenampilan yang kurang rapi, serta penguasaan musik dan lagu yang kurang mendukung," paparnya.

Sementara itu salah satu pengamen Yusron, yang tampil bersama tiga orang temannya yang tergabung dalam kelompok Laraskutik mengaku kegiatan pendampingan tersebut cukup membantu mereka untuk lebih baik khususnya dalam melakukan aktivitasnya di Malioboro.

"Jogja itu kota wisata, jadi segalanya harus ditata, khususnya keberadaan pengamen yang beroperasi di Malioboro yang merupakan pusat Kota Jogja. Kami terbantu dengan adanya kegiatan ini," kata pengamen yang sejak 1990 mengamen di Malioboro itu.

Mengenai hasil pendampingan, Tri menegaska bahwa nantinya akan ada satu peserta atau kelompok yang akan menjadi yang terbaik. Hasilnya akan diumumkan pada momentum Lebaran mendatang.

"Yang juara nanti akan menjadi model panutan bagi pengamen yang ada di Malioboro," tuturnya seraya berharap bahwa kegiatan tersebut akan diikuti setidaknya 30 peserta.

Sedangkan seluruh pengamen yang terdara nanti rencananya akan diberikan masing-masing ID Card sebagai pengenal yang menunjukkan bahwa yang bersangkutan merupakan pengamen kawasan Malioboro yang resmi.

Saat ini, Pemkot Yogyakarta melalui Disparbud setidaknya mendata sekitar 52 pengamen yang aktif beroperasi di Malioboro. Keberadaannya dinilai mempunyai peran penting baik dalam mendukung maupun sebaliknya yakni merusak Jogja sebagai Kota Pariwisata. [gudeg.net]