Pagi hari saat matahari baru menampakkan sinarnya. Subur sedang duduk melamun di ruang tengah. Sesekali ia sambil menyeruput secangkir kopi hitam gula jawa, yang dibawanya dari Wonosobo.
Tiba-tiba Kether keluar dari kamarnya, tentu dengan muka yang masih kucel. Karena semalam ia mabuk berat.
"Bur, nek seumpomo aku dadi Ariel, kiro-kiro piye?"
"Maksutmu ki piye, Ther?" Subur sambil menyalakan korek, lalu didekatkannya ke sebatang rokok kretek.
"Woo, lha cah asu. Aku ki takon, nek aku dadi Ariel Peterpan, kiro-kiro kepiye?"
"Tak kandani, Ther, Kether"
"Piye, Bur?"
"Neng mburi lawang iki ono koco, kowe ngoco sek. Mengko takon meneh!!" Subur sambil menunjuk pintu yang dimaksud, lalu menghisap rokoknya pelan.
"Woo. Bajingan" umpat Kether sambil berlalu menuju kaca cermin yang dimaksud Subur.
***
Baca kisah Kos-kosan Menyan yang lain:
Kos-kosan Menyan (1)
Kos-kosan Menyan (2)
Kos-kosan Menyan (3)
Kos-kosan Menyan (4)