23 May 2010

Review: The Losers (2010)


Sylvain White, sutradara dari film I’ll Always Know What You Did Last Summer (2006) — sekuel I Know What You Did Last Summer yang langsung dirilis ke DVD — dan kemudian mencoba naik kelas dengan menyutradarai sebuah film drama yang bertema tarian, Stomp The Yard (2007), mencoba menyutradarai sebuah film action yang diadaptasi dari sebuah seri komik rilisan Vertigo, The Losers. Terdengar aneh? Sangat! Apakah berhasil? You’ll be the judge.

Walau proses adaptasi naskah ceritanya mengikutsertakan keterlibatan Peter Berg (Friday Night Lights) dan James Vanderbilt (Zodiac dan akan menuliskan naskah proyek reboot dari Spider-Man mendatang), namun The Losers sebenarnya tetap saja tidak dapat memberikan sesuatu yang baru. Bukan kesalahan tim penulis naskah, karena dasar cerita dari seri komik The Losers memang sudah pada awalnya hanya menceritakan sebuah cerita klise yang biasa terjadi di film-film action sekelas film ini.

Berkisah mengenai sekelompok tim khusus yang dipimpin oleh Franklin Clay (Jeffrey Dean Morgan), yang ketika menjalani tugasnya di Bolivia ternyata berhasil dijebak oleh seorang penyelundup senjata, Max (Jason Patric). Setelah beberapa saat mengasingkan diri di Bolivia karena tidak dapat kembali ke Amerika Serikat, Clay akhirnya mendapat sebuah tawaran sebuah jalan untuk dapat kembali ke tanah airnya.

Tawaran tersebut datang dari seorang wanita cantik — namun sangat, sangat mematikan — bernama Aisha (Zoe Saldana). Aisah sendiri meminta bantuan Clay dan timnya untuk menangkap Max dengan imbalan ia akan membantu Clay dan seluruh anggotanya untuk dapat kembali ke Amerika Serikat dan keluarganya. Aisha sendiri tidak begitu menjelaskan mengapa ia sangat menginginkan Max. Ia hanya menjelaskan bahwa Max adalah seorang yang berbahaya karena menjual senjata pemusnah massal yang berpotensi menyebabkan perang antar negara.

Ketidakjelasan asal-usul Aisha sendiri ternyata menjadi bahan keributan dan pertengkaran sendiri antara Clay dengan salah satu anggota timnya, William Roque (Idris Elba), yang membuat hubungan mereka sedikit menjauh. Sementara itu, Max sendiri dengan liciknya telah berhasil mendpatkan sebuah senjata dengan kekuatan nuklir yang siap ia pasarkan kepada mereka yang dapat membelinya dengan harga mahal. Aisha serta Clay dan timnya harus bertindak cepat untuk dapat menghentikan hal tersebut, serta membalaskan dendam mereka terhadap jebakan yang pernah Max lakukan kepada mereka di Bolivia.

Membayangkan sebuah film dengan penuh adegan ledakan dan pertarungan senjata api antara dua kubu? Ya… The Losers memang memilikinya. Bahkan, The Losers memilikinya dengan jumlah yang cukup semenjak film ini dimulai yang akan membuat para penggemar film action akan sangat menyukai film ini. Namun, action bukanlah menu keseluruhan yang dihadirkan dalam film ini. The Losers di beberapa bagian juga menyempilkan berbagai dialog dan adegan berbau komedi, kebanyakan diberikan oleh aktor Chris Evans yang berperan sebagai Jake Jensen, sang geek di kelompok tersebut. Untung saja Evans mampu dengan baik membawakan perannya dengan sangat baik di film ini. Bahkan, seringkali Evans memberikan kesegaran tersendiri dan menjadi salah satu highlight dari The Losers. Hanya saja, kadangkala penempatan adegan komikal tersebut juga sempat terasa kurang pas di beberapa bagian walau tidak terlalu mengganggu.

The Losers adalah sebuah film action yang murni mengutamakan hiburan kepada para penontonnya, dan harus diakui akan sangat dapat memuaskan mereka yang memang mencari sebuah film yang tidak menghadirkan terlalu banyak filosofi hidup di dalamnya. Walau begitu, hal ini tidak membuat terlalu rumitnya aliran cerita The Losers dapat diabaikan begitu saja. The Losers menghadirkan cerita yang terlalu banyak memiliki cabang yang cenderung akan membuat para penonton kehilangan fokus utama dari cerita yang hendak disampaikan. Hal ini mulai terasa semenjak pertengahan film hingga ke akhir yang dapat dikatakan menjadi salah satu faktor negatif terbesar dari The Losers.

Faktor lain yang menyebabkan The Losers cukup menyenangkan untuk dilihat adalah jajaran pemerannya yang benar-benar mampu membawakan energi mereka secara lepas untuk menghidupkan film ini. Tidak seperti film-film action kelas B lainnya, yang jajaran pemerannya seringkali terlihat kaku, seluruh pemeran The Losers mampu tampil baik. Selain Chris Evans, Zoe Saldana tentu akan menjadi perhatian utama para penonton film. Memang, Saldana bermain sangat total di film ini. Tidak hanya melakukan berbagai adegan action dan memegang senjata, Saldana juga tetap mampu tampil komikal ketika naskah menuntutnya untuk itu.

Jason Patric, yang berperan sebagai tokoh antagonis Max, juga tampil cukup baik. Cukup baik karena pada beberapa bagian, Patric sepertinya masih terkesan kurang sangar untuk berperan sebagai karakter yang bahkan hanya karena kesalahan sangat kecil, mampu membunuh orang lain. Nama-nama seperti Jeffrey Dean Morgan dan Idris Elba juga menambah keapikan departemen akting dari The Losers.

The Losers mengawali filmnya dengan sebuah adegan ledakan yang biasa terdapat pada film-film action sekelasnya. Film ini mulai mendapatkan nyawanya ketika Zoe Saldana mulai memasuki layar dan memberikan tambahan energi kepada jalan cerita yang dihadirkan. Saldana — dan juga Chris Evans — memang menjadi bintang utama dari film yang cukup sukses menghadirkan berbagai adegan action dengan ritme cepat yang pasti disukai para penggemar film action ini. Komedi yang dihadirkan di dalam jalan cerita memberikan dua efek tersendiri. Kebanyakan bagus, namun pada beberapa bagian terasa tidak ditempatkan dengan baik. Walau terdapat beberapa masalah di sisi naskah cerita, The Losers tetap berhasil tampil sebagai sebuah film yang cukup menghibur.

from : http://amiratthemovies.wordpress.com