Setelah beberapa waktu lalu BoboiBoy kecil itu terjatuh lantaran melawan musuh-musuh bumi dan ditolong oleh seorang perempuan muda. Kemarin, giliran perempuan muda itu jatuh sakit.
Sekujur tubuhnya mengeluarkan keringat dingin, badannya terasa lemas dan tak berdaya. Perutnya terasa sakit sampai ke ulu hati. Perempuan muda itu sedang di landa masuk angin parah. Ya, masuk angin. Belakangan saya tahu, asam lambung beliau sedang naik. Duh dek!!
Semua rencana seharian yang sudah tersusun secara terstruktur, sistematis dan masif pun bubrah seketika.
Lelaki mana yang tak panik, seketika melihat perempuannya lemah tak berdaya. Sebagai seorang lelaki yang juga seorang suami serta seorang ayah. Saya melakukan apa yang bisa saya lakukan.
Sependek pengetahuan saya. Kalau seseorang terkena masuk angin, solusinya adalah kerokan. Mulai dari mengeroki punggungnya, membelikannya jamu sachetan yang katanya untuk orang pintar; Tolak Angin. Hingga memanggil tukang pijat andalan. Namun, semuanya sama sekali tak mempan.
Bahkan pijatan perempuan tua itu tak mampu mengusir angin yang ada di tubuhnya. Bahkan malah semakin menjadi-jadi. Angin sialan.
Sejurus kemudian, saya membawanya ke dokter dekat rumah. Dan sialnya dokter itu menolaknya. Lantaran tidak mau mengambil resiko. Suuoog !!
Dokter menyarankan untuk membawanya ke rumah sakit. Siang itu, saat matahari berada tepat di atas kepala, saat perjalanan ke rumah sakit, perempuan muda itu masih saja terkulai lemas. Suara tangisan BoboiBoy kecil pun menjadi pengiring saat perjalanan menuju rumah sakit. Duh gusti paringono ekstasi.
Sesampainya di rumah sakit. Seorang dokter langsung memeriksa tensi darahnya. Dokter perempuan paruh baya itu juga memberikan suntikan, serta obat rawat jalan.
Kini perempuan muda itu sudah mulai tampak sehat dan mulai beraktivitas seperti sediakala.
Saya senang, BoboiBoy kecil pun senang, semuanya senang. Cita Citata pun juga senang.
"Bejo nya tuh disini. Disini, disini, disini !!!"