Warga Desa Triharjo Kecamatan Pandak menggelar doa bersama di sepanjang Jalan Srandakan, Rabu (29/10/2014) malam. Doa bersama sebagai rangkaian kegiatan HUT ke-68 Desa Triharjo tersebut sengaja digelar lantaran di Jalan Srandakan kerap terjadi kecelakaan yang menelan korban.
Ketua panitia acara, Sudarmanto menyampaikan, doa bersama digelar di 17 titik sepanjang 2,8km Jalan Srandakan, mulai dari simpang lima Nglarang sampai pertigaan Sapuangin, Gunturan. Ribuan warga yang menggelar doa bersama berasal dari sepuluh dusun yakni Siangan, Juwono, Ngabean, Gunturan, Ciren, Jalakan, Jigudan, Tirto, Jaten dan Nglarang.
"Semula, kami akan menggelar ruwatan, namun karena ada syarat-syarat tertentu, diganti menjadi doa bersama. Doa di masing-masing dusun dipimpin oleh pemuka agama setempat," jelasnya di sela acara.
Doa bersama tersebut sengaja digelar untuk memohon keselamatan bagi warga dan pengguna jalan. Pasalnya, di Jalan Srandakan kerap terjadi kecelakaan yang menelan korban. "Jalannya sempit, tidak sampai delapan meter, namun penggunanya semakin padat. Kami sudah berupaya mengajukan pelebaran ke DPU Kabupaten Bantul, namun masih diberikan solusi sementara berupa pengurugan bekas rel kereta api di tepi jalan," urai Kabag Pemerintahan Desa Triharjo ini.
Dukuh Jaten, Kiswo Subagyo menambahkan, doa bersama di wilayahnya diikuti sekitar 700 warga yang sebagian mengenakan pakaian adat Jawa. Acara doa bersama dimulai dengan pembacaan Yasin, Tahlil dilanjutkan doa bersama. Dalam acara tersebut juga disediakan sesaji berupa sekul suci lengkap dengan lauk pauknya, tumpeng nasi gurih dan ingkung serta pelengkap kenduri.
"Masing-masing RT mengirimkan satu paket tumpeng lengkap dengan ingkung. Tumpeng ini disantap bersama seusai doa," imbuhnya.
Dengan digelarnya doa bersama ini, Kiswo berharap kehidupan masyarakat Desa Triharjo bisa tentram dan damai. Ia juga berharap agar tidak lagi terjadi kecelakaan pengguna jalan di wilayah setempat.
Sumber