Pernikahan sesama jenis yang nyaris terjadi antara dua gadis belia, IT (19) dan VN (23), di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, ternyata mengungkap sejumlah perilaku ganjil siswa sebuah sekolah di daerah itu.
Menurut pengakuan salah satu gadis tersebut, perilaku seks menyimpang ini pertama kali ia kenal di lingkungan sekolah.
IT yang sekarang ini berstatus sebagai seorang pelajar di salah satu sekolah pelayaran di Kabupaten Gowa menuturkan bahwa rata-rata siswi pelayaran di sekolahnya memiliki perilaku seks menyimpang sebagaimana halnya dirinya.
IT berkisah, awalnya ia adalah wanita normal yang terkadang naksir pada teman lelakinya, meski hal itu hanya harapan yang tak kesampaian. Setelah menamatkan pendidikan di bangku sekolah menengah pertama (SMP), ia pun melanjutkan pendidikannya di sekolah pelayaran.
Di sekolah inilah ia mulai bersentuhan dengan perilaku seks menyimpang.
"Saya tinggal seasrama sama teman-teman (perempuan), dan mereka rata-rata berpacaran dan tinggal sekamar.
Saya juga sempat pacaran sama seniorku, tapi sekarang dia sudah selesai dan pulang ke kampungnya," jelas IT di hadapan polisi.
Selain itu, IT juga mengakui bahwa wanita penyuka sesama jenis memiliki beberapa komunitas.
Mereka terbagi menjadi dua, yakni buci dan female. Buci memiliki ciri khas rambut cepak, sedangkan female memiliki ciri berambut panjang.
IT sendiri masuk dalam komunitas Buci yang berperan sebagai pria. Ia menjalin kasih dengan VN sejak tiga bulan lalu. Sejak saat itu, IT tinggal bersama VN di salah satu rumah kos di sekitar Panakkukang, Makassar.
Impian mereka pun untuk membina rumah tangga layaknya suami istri pun kini kandas setelah rencana pernikahan keduanya ketahuan oleh pihak orangtua VN. Kini, IT meringkuk di sel Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Bontomarannu dengan tuduhan penipuan.
Diberitakan sebelumnya, dua gadis di Kabupaten Gowa dibekuk polisi setelah keduanya nyaris menggelar resepsi pernikahan sesama jenis. Salah satu gadis, IT, ditahan polisi dengan tuduhan penipuan. Ia sempat membawa calon mempelai pria "fiktif" untuk mengelabui orangtua VN.